Pemberkatan Rumah Sambut Hari Paskah di Lamsel
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Gereja Katolik di Lampung Selatan, terus melestarikan sejumlah tradisi untuk menyambut masa Paskah. Selama 40 hari sebelum Paskah atau dikenal dengan masa Prapaskah, diisi dengan masa pantang dan puasa, sarana untuk pertobatan. Kegiatan menyucikan hati, tindakan selama Prapaskah diiringi juga dengan tradisi pemberkatan rumah.
Pastor Bernardus Hariyanto Silaban,Pr, selaku wakil pastor Paroki Unit Pastoral Bakauheni, menyebut pemberkatan rumah memiliki makna Teologis. Sesuai makna Paskah diambil dari kata ‘Pehsamachchet’ yang diartikan “dan Aku akan melewatkan”. Peristiwa tersebut dikisahkan dalam Alkitab pada kitab Keluaran 12:12-14. Pada kisah itu, setiap rumah yang ditandai dengan darah dilewatkan dari kematian anak sulung.
Pesach atau Paskah yang dirayakan setiap tanggal 14 bulan Nisan pada penanggalan Ibrani, akan dirayakan setiap bulan Maret atau April pada penanggalan Gregorian bagi umat Katolik.

Mengikuti tradisi Alkitab tersebut, umat Katolik melalui gereja melakukan pemberkatan rumah. Pemercikan air suci sebagai simbol membersihkan isi rumah dan keluarga yang mendiaminya.
“Makna kematian dalam Alkitab direnungkan sebagai kejatuhan dalam dosa. Selama Prapaskah, pemberkatan rumah mengajak umat menghindari dosa dengan langkah nyata pantang dan puasa untuk menyambut Paskah,” terang Pastor Bernardus Hariyanto Silaban, Pr., saat ditemui Cendana News, Minggu (8/3/2020).