PAK HARTO: SERANGAN UMUM 1 MARET 1949 HANCURKAN KESOMBONGAN BELANDA

Pak Harto: Serangan Umum 1 Maret 1949 Hancurkan Kesombongan Belanda

Pasca-Agresi Militer Belanda yang kedua pada 19 Desember 1948, Letnan Kolonel Soeharto bersama empat sektor Brigade x mulai melakukan serangan balasan pada malam hari, di antaranya tanggal 30 dan 31 Desember 1948, 9, 16 Januari dan 4 Februari 1949.

Presiden kedua RI, Jenderal Besar HM Soeharto menceritakan, di sela-sela serangan balasan, pihaknya masih bisa mendengarkan informasi perkembangan perdebatan di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui radio. Belanda dalam perdebatan menunjukkan kesombongannya, bahwa Republik Indonesia tidak ada.

“Kok amat sombong sekali dari Belanda ini,” sebut Pak Harto saat mengisahkan saat-saat sebelum Serangan Umum 1 Maret 1949 dalam video HUT ke-46 WEHRKREISE III.

Menyikapi kondisi tersebut, Pak Harto mulai berfikir untuk mencari cara agar serangan dari TNI dapat memberikan dukungan politik dan psikologis. Politik untuk mendukung perwakilan di DK PBB dan Psikologis untuk memberikan gema ke daerah lain, bahwa TNI masih memiliki kekuatan untuk menduduki Ibu Kota.

“Kalau serangan terus-menerus tidak dianggap, maka perlu serangan di siang hari, untuk memberikan dukungan politik, walaupun hanya dua jam, untuk memberikan dukungan kepada perwakilan Indonesia di DK PBB,” sebut Bapak Pembangunan.

Lihat juga...