Kasus Pencurian Ternak di Sumba Tengah, Berkurang

Ilustrasi -Dok: CDN

KUPANG – Kasus pencurian ternak di wilayah Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, makin berkurang setelah Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat yang meminta aparat keamanan di daerah itu melakukan tindakan tegas, dengan menembak di tempat pelaku pencurian.

“Sejak ada pernyataan dari Bapak Gubernur NTT untuk menembak pelaku pencurian, ternyata berdampak positif bagi daerah ini karena kasus pencurian ternak di Sumba Tengah berkurang. Masyarakat sudah bisa lebih tenang dalam mengembangkan usaha beternak sapi, babi,kerbau dan kuda,” kata Bupati Sumba Tengah, Paulus SK Limu di Waiwakul, Minggu (1/3/2020).

Ia mengatakan, kasus pencurian ternak sebelumnya sangat marak terjadi di daerah itu, hingga menimbulkan keresahan warga karena jumlah ternak yang digasak pelaku pencurian dalam jumlah yang besar.

Maraknya kasus pencurian ternak, menurut dia berdampak pada tingginya angka kemiskinan yang melilit sebagian warga di daerah yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat itu.

“Adanya jaminan keamanan, maka kemiskinan yang mencapai 28 persen masih meliliti masyarakat Sumba Tengah bisa diturunkan menjadi 10 persen di Sumba Tengah dalam 10 tahun ke depan, karena warga yang berprofesi sebagai peternak babi, kuda, sapi dan kerbau bisa menjalankan usahanya dengan tenang karena adanya jaminan keamanan dari pemerintah,” tegas mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT itu.

Dia mengatakan, para peternak di daerah itu sebelumnya tidak nyaman dalam melakukan usahanya, karena maraknya kasus pencurian ternak yang tidak berdampak pada pembangunan ekonomi warga setempat.

“Masyarakat memelihara ternak, namun pada malam harinya sudah digasak semua oleh pencuri. Setelah Gubernur NTT memberikan jaminan keamanan, sehingga daerah ini sudah aman dari kasus pencurian,” ungkap Paulus SK Limu. (Ant)

Lihat juga...