Inilah Daftar Panjang Korban Meninggal DBD di Sikka

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang kabupaten Sikka kian mengganas dan menyebabkan korban jiwa yang semuanya anak-anak terus berjatuhan. Sementara jumlah pasien yang dirawat terus meningkat.

Tingginya kasus DBD membuat menteri Kesehatan RI pun datang ke Maumere meskipun hanya beberapa jam saja seraya membawa 30 dokter dan 6 perawat serta obat-obatan dan perlengkapan medis lainnya.

“Benar semalam ada seorang anak berusia 7 tahun meninggal akibat DBD di RS TC Hillers Maumere. Korban merupakan rujukan dari RS St. Gabriel Kewapante,” kata kepala dinas Kesehatan kabupaten Sikka, provinsi NTT,  Petrus Herlemus, Selasa (10/3/2020).

Petrus mengatakan, korban dibawa oleh keluarganya ke RS St. Gabriel Kewapante sudah dalam kondisi Grade 3 sehingga langsung dirujuk ke RS TC Hillers Maumere untuk mendapatkan perawatan namun kondisi korban sudah masuk Grade 4.

Korban kata dia merupakan pelajar kelas 2 SDI Nangameting di kota Maumere dan ketika dibawa ke rumah sakit petugas medis telah berupaya maksimal memberikan pertolongan. Namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan hingga meninggal sekitar pukul 19.40 WITA.

“Kita berharap agar anak-anak yang terkena demam harus segera dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan darah lengkap. Kami sejak awal Februari telah memberikan pelayanan periksa darah gratis di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) samping kantor dinas Kesehatan kabupaten Sikka,” ujarnya.

Sementara itu, direktur RS TC Hillers Maumere, Mercy Parera, juga membenarkan meninggalnya seorang anak berusia 7 tahun bernama Theresia B. Putrino asal jalan Brai desa Watogong kecamatan Alok Timur kota Maumere di RS TC Hillers Maumere.

Lihat juga...