FIA Tak Bisa Buktikan Mesin Ferrari Salahi Regulasi 2019
JAKARTA – Federasi Otomotif Internasional atau FIA, menjawab kritik dari tujuh tim Formula 1, yang menyatakan lembaga tersebut tidak mampu membuktikan Ferrari melanggar regulasi musim 2019.
Setelah melakukan investigasi kepada power unit Ferrari selama berbulan-bulan, FIA pada pekan lalu mengumumkan, mereka mencapai kesepakatan tertutup dengan Ferrari. Hal itu diklaim, untuk menghindari proses pengadilan yang panjang, dan hasil yang tidak pasti.
Kesepakatan tanpa disertai detail yang jelas itu membuat geram tujuh tim lain, yang tak menggunakan mesin Ferrari. Mereka melayangkan keberatan lewat pernyataan bersama. FIA pun berusaha memperjelas duduk perkaranya. “Investigasi ekstensif dan menyeluruh yang dilakukan selama musim 2019 menimbulkan kecurigaan, jika PU Scuderia Ferrari bisa dianggap tak beroperasi sesuai batas dari regulasi FIA waktu itu. Scuderia Ferrari dengan tegas membantah kecurigaan itu dan menekankan jika PU mereka selalu beroperasi patuh terhadap regulasi,” demikian pernyataan FIA, Kamis (5/3/2020).
FIA lebih lanjut menyatakan, tak cukup puas dengan hasil yang dicapai. Tetapi memutuskan, jika tindakan selanjutnya tak akan menyelesaikan kasus tersebut, karena kompleksitas dari masalah tersebut. “Ketiadaan materi untuk memberikan bukti nyata tentang suatu pelanggaran,” bunyi pernyataan tersebut selanjutnya.
Tahun lalu, sejumlah tim mencurigai Ferrari, yang mampu tampil cepat di lintasan lurus. Terutama kentara di paruh kedua musim. Ketika babak kualifikasi Grand Prix Meksiko pada Oktober, Red Bull meminta klarifikasi dari FIA, tentang penghitungan aliran bahan bakar, yang dibatasi oleh regulasi. Mereka menyebut nama Ferrari kepada media.