Berburu Barang Antik di Kota Lama Semarang
Editor: Koko Triarko
Tidak jarang meski barang yang dijual sama, namun memiliki harga yang berbeda. Hal tersebut tergantung dari keaslian, keunikan, kondisi barang dan lain lain.
Dirinya mencontohkan, setrika arang. Model setrika bermaskot ayam jago, menjadi yang paling diburu. Jumlahnya yang terbatas, membuat setrika kuno ini menjadi buruan kolektor. Demikian juga dengan lampu petromaks, yakni lampu penerangan yang sempat jaya sebelum ada jaringan listrik.
“Umumnya yang beli memang penghobi barang antik, ada juga pengusaha kafe, resto atau hotel. Untuk melengkapi desain interior, mereka mencari barangnya di sini,” lanjutnya.
Selain barang antik, ada juga barang repro. Modelnya lama, namun dibuat baru. Hal tersebut disampaikan, Haris, pedagang lainnya.
“Kita sampaikan ke pembeli kalau ini repro, jadi mereka tidak dikecewakan. Meski repro, tapi kalau kondisinya bagus, juga tidak kalah dengan yang asli,” terangnya.
Sementara di tengah penyebaran virus corona, pihaknya berharap pandemi tersebut bisa segera berakhir, sehingga gairah wisatawan kembali meningkat. Termasuk mengujungi lokasi pasar antik tersebut.