BANYUMAS — Sungai Serayu yang selama ini identik dengan penambangan pasir liar serta tumpukan sampah, terpatahkan dengan inisiasi Desa Papringan, Kecamatan Banyumas, yang membangun dermaga apung di tepi sungai yang membelah Kabupaten Banyumas tersebut.
Bahkan saat ini warga Banyumas dan sekitarnya, bisa menikmati keindahan pemandangan di sepanjang Sungai Serayu dengan naik perahu. Jika cuaca sedang cerah, pada sore hari kaki Gunung Slamet terlihat jelas dari tempat tersebut.

Kepala Desa Papringan, Atam mengatakan, ide awal untuk membangun dermaga apung di tepi Sungai Serayu karena Desa Papringan selalu menjadi star dimulainya agenda tahunan Festival Serayu. Sehingga ia ingin membangun dermaga yang layak.
“Kebetulan kita sudah memiliki wisata batik, sehingga kita padukan dengan wisata air Sungai Serayu,” tuturnya, Minggu (9/2/2020).
Kawasan wisata dermaga apung ini juga dilengkapi dengan beberapa gazebo yang terletak tepat di tepi Sungai Serayu. Menikmati makanan dan kopi di gazebo ini banyak dilakukan wisatawan di sore hari.
Terkait pembangunan wisata air ini, Atam bercerita, dermaga mulai dibangun awal bulan November 2019 dengan menggunakan dana desa sebesar Rp177 juta. Dana tersebut dipergunakan untuk membuat bronjong supaya dinding sungai tidak longsor serta untuk membuat pondasi dermaga dan bagunan lainnya.
Dan tahun 2020 ini, dana desa yang dipergunakan lebih besar, yaitu mencapai Rp800 juta. Antara lain untuk memperpanjang bronjong di sepanjang sungai, membangun taman, gazebo, dermaga dan pengadaan perahu.