Kemudian melakukan pengetatan lalu lintas babi (antardesa, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi).
“Langkah-langkah penanganan itu berhasil mencegah kematian babi yang lebih banyak akibat virus ASF,” katanya.
Jumlah kematian babi di Sumut yang rata-rata 302 ekor per hari, itu tercatat terendah di sejarah virus ASF yang menyerang babi di beberapa negara.
Hingga saat ini, jumlah babi yang mati karena virus ASF di Sumut sekitar 39.000 – 42.000 ekor. (Ant)