Pemkot Tangerang Nyatakan Tanggap Darurat Bencana Selama 7 hari

TANGERANG — Pemerintah Kota Tangerang telah membuat Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana selama tujuh hari ke depan pascabanjir yang melanda 13 kecamatan dengan total terdampak 16 ribu jiwa lebih.

Diinformasikan, kurang lebih sebanyak 5.300 KK mengungsi akibat banjir di wilayah Kota Tangerang sejak Rabu pagi hingga kini.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, mengatakan, banjir yang terjadi di Ciledug Indah berasal dari luapan air Kali Angke yang debitnya sangat deras.

Pemkot Tangerang melalui jajaran Dinas PUPR pun melakukan beberapa upaya penanganan diantaranya dengan membangun tanggul darurat banjir (sandbags).

“Ini kita cek kondisi Ciledug Indah dibandingkan kemarin sudah turun, kurang lebih 60 cm,” ucap Wali Kota yang meninjau banjir bersama Wakil Wali Kota Sachrudin dan Dandim 0506/Tgr Wisnu Kurniawan di Tangerang, Kamis (2/1/2020).

“Tanggul ini dibuat sejak kemarin. Karena air Kali Angke yang masuk limpasannya dari Duren Villa, jadi ini ditanggul. Kita akan tanggul juga depan Ciledug Indah I, supaya arus airnya tidak masuk ke dalam kemudian kita akan turunkan pompa air, semoga ini bisa tertangani,” jelasnya.

Sementara itu, untuk titik banjir di wilayah Perumahan Pondok Arum, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Walikota telah berkoordinasi agar pintu air yang dibuka di Pintu Air 10 dapat dikurangi.

“Jadi kemarin yang tadinya pintu air terbuka tujuh, sekarang tinggal kita buka dua dan siang ini jadi satu supaya Pondok Arum dan Periuk Jaya bisa turun termasuk saudara-saudara kita di wilayah Tanjung Burung,” jelas Arief.

Untuk wilayah Panunggangan Barat, banjir juga telah surut lantaran limpasan air dari Pintu Air 10 telah berkurang. Namun demikian Arief meminta jajaran SKPD, kecamatan dan kelurahan tetap melakukan pendamping kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir.

Lihat juga...