Dua Hari Terjadi 12 Longsor di Banjarnegara, Warga Diminta Waspada
Editor: Makmun Hidayat
BANJARNEGARA — Dalam dua hari terakhir, terjadi longsor pada 12 titik di Kabupaten Banjarnegara. Mulai dari longsor yang menutup jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan desa hingga pemukiman warga. Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan, terutama yang bermukim di dekat perbukitan.
“Untuk masyarakat yang rumahnya di pegunungan, dekat dengan perbukitan, tingkatkan kewaspadaan, jika ada pergerakan tanah sedikit saja, lebih baik segera mengungsi, karena curah hujan sekarang tinggi,” kata Bupati Banjarnegara, usai melihat lokasi longsor di ruas jalan Karangkobar yang menutup jalan provinsi, Kamis (9/1/2020).
Terkait longsor yang menimpa jalan provinsi, Budhi Sarwono mengatakan, sebenarnya jalan tersebut merupakan kewenangan propinsi, namun pemkab sudah membersihkan matarial longsor. Dengan bantuan dari pihak swasta serta relawan, dalam satu hari material longsor dari tebing setinggi 60 meter tersebut sudah selesai dibersihkan.
“Terakhir tinggal kita semprot dengan air dan jalanan sudah bersih, sudah bisa dilalui kendaraan,” kata Budhi yang memantau pembersihkan material longsor hingga selesai.
Sementara itu dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, sejak Rabu (8/1/2020) petang hingga Kamis (9/1/2020) pagi, sudah terjadi 12 longsor di Banjarnegara. Longsor terjadi di jalan provinsi yang berada di tanjakan Sikelir, Kecamatan Wanayasa dan menutup akses jalan provinsi ke arah Dieng, kemudian longsor di jalur Sumberjo menuju Sidengok yang merupakan jalan desa di Kecamatan Pejawaran, longsor di Dusun Sipreng, Desa Kalisat Kidul, Kecamatan Kalibening yang menimpa pemukiman warga, namun tidak ada korban.