Sumbar Tetapkan Siaga Bencana Empat Bulan

Editor: Koko Triarko

Ia mengatakan, pihak terkait perlu menyusun strategi untuk mengantisipasi tingginya tingkat curah hujan di Sumatra Barat, dan banyaknya bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah.

“Bencana banjir bandang sebenarnya bisa kita hindari, asalkan air sungai di hulu tidak terhalang oleh material, seperti kayu dan bebatuan. Ini yang harus kita antisipasi, agar tidak terjadi korban,” ujar Nasrul.

Selain itu, Wagub menyampaikan, akan ada kunjungan kerja kepala BNPB pusat bersama kepala BMKG pusat ke Sumatra Barat pada Senin, 23 Desember 2019, sehingga diminta pada semua instansi terkait dapat menyiapkan laporan menyangkut kesiapan dalam menghadapi bencana.

“Saya minta aparat hukum bisa mengusut tuntas penyebab utama dari bencana. Apakah karena illegal logging atau illeggal mining,” tegasnya.

Dikatakannya, bila terbukti melakukan penambangan liar, maka perlu dilakukan penindakan, penangkapan dan minta pertanggung jawaban.

“Jangan datang, bila ada bencana hanya memberikan bantuan makanan saja, mereka harus bertanggung jawab, kejadian banjir bandang akibat penyumbatan di hulu sungai,” sebutnya.

Nasrul Abit mengimbau semua dinas instansi teknis yang menangani pascabencana untuk saling bekerja sama dan berkoordinasi. Persoalan jembatan yang putus, jalan yang rusak harus segera diperbaiki, jangan sampai ada kendala, karena bisa menghambat jalur bantuan atau jalan penghubung antardesa.

“Sungai hulu yang tersumbat harus dibersihkan, jangan ada yang menumpuk material. Segera diselesaikan segera, tidak hanya satu lokasi saja tapi harus semuannya. Semua itu skala prioritas dalam pascabencana, harus sudah diperbaiki. Walaupun sedikit, tapi yang prioritas diperbaiki,” tegasnya.

Lihat juga...