Mahasiswa Universitas Flores Ubah Kulit Kakao Jadi Sabun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
ENDE – Tak ada yang menyangka kulit kakao bisa diolah menjadi sebuah produk yang bernilai dan bisa memberikan pendapatan tambahan bagi para petani kakao yang selama ini hanya membuang kulit kakao atau menjadikannya sebagai makanan ternak.
“Saat saya praktik lapangan ke kebun kakao milik petani di Nangapanda saya melihat kulit kakao hanya dibuang saja. Saya mulai berpikir untuk mengolahnya agar bisa bernilai,” sebut Ibrahin, mahasiswa fakultas Pertanian, Universitas Flores (Unflor) Ende, provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/12/2019).

Ibrahin menjelaskan, dirinya mulai mencoba membuat kulit kakao menjadi sabun kecantikan yang bisa dipergunakan sehingga kulit kakao bisa bermanfaat dan memberikan tambahan penghasilan bagi petani.
Ia pun mulai mencoba formulasinya bulan Mei 2019 dan mendapatkan formulasi yang pas di bulan Agustus 2019 sehingga sudah mulai memproduksi secara kecil-kecilan dan masih taraf tes pasar.
“Kebanyakan petani kakao hanya memanfaatkan biji kakaonya saja, sedangkan kulit kakaonya tidak dimanfaatkan. Padahal untuk mendapatkan buah kakao yang isinya atau bijinya berkualitas mereka harus bekerja keras,” ucapnya.
Kulit kakao pun kata Ibrahin, hanya dijadikan makanan ternak seperti sapi padahal tidak semua kulit kakao bisa dijadikan makanan ternak karena hanya bisa bertahan sehari.