BKSDA Apresiasi TMII Sukses Tangkarkan Merak Hijau

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Saat pelepasliaran enam ekor anakan Merak Hijau ke Pulau Handeuleum, menurutnya, BKSDA bersama Direktur Keanekaragaman Hayati dan Kepala Taman Nasional Ujung Kulon juga turut mendampingi pihak TMII.

Dia menjelaskan, keenam ekor anakan Merak Hijau itu akan aman berada di alam Handeuleum. Karena memang dijaga oleh polisi hutan yang selalu melakukan patroli di sekitaran lembaga konservasi Pulau Handeuleum yang berada di tengah laut kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Lembaga konservasi Pulau Handeulem ini merupakan habitat alami satwa ini di Pulau Jawa, yang masih tersisa saat ini.

“Jadi kita ingin supaya rumahnya secara alami ini bisa terkendali, sehingga dapat apresiasi dari KLH dan masyarakat Ujung Kulon atas pelepasan Merak Hijau hasil penangkaran Taman Burung TMII,” jelas Ahmad.

Direktur Utama TMII, Tanribali Lamo menambahkan, Taman Burung TMII memiliki tiga jenis burung Merak. Yaitu Merak Hijau khas Indonesia, serta Merak Putih dan Merak Biru dari India.

Direktur Utama TMII, Tanribali Lamo (tengah/jajaran depan) pada paparan acara Pekan Desember, Natal dan Tahun Baru 2020 di Sasono Utomo TMII, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Foto: Sri Sugiarti

“Merak Hijau berhasil kita tangkarkan, dan enam anakannya Selasa kemarin kita lepasliarkan di Ujung Kulon,” kata Tanri saat paparan acara Pekan Desember, Natal dan Tahun Baru 2020 di Sasono Utomo TMII, Jakarta, Rabu (11/12/2019)

Taman Burung TMII juga memiliki 164 jenis burung khas Indonesia dengan catatan jumlah 1.000 ekor lebih.

Selain burung, sebut Tanri, TMII sebagai lembaga konservasi juga telah sukses membudidayakan jenis ikan louhan, ikan naga, ikan sirver dan ikan arwana di Danau Air Tawar TMII.

Lihat juga...