BNPB Buka Kursus ‘Online’ Keluarga Siaga Bencana
Editor: Koko Triarko
Di antaranya adalah sadar risiko bencana, mengetahui dan sadar akan risiko bencana di lingkungannya, lalu pengetahuan, di antaranya mengetahui dan memperkuat struktur bangunan, paham manajemen bencana, dan edukasi bencana. Selanjutnya, berdaya, yakni mampu menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan tetangga.
“Sementara itu, dapat dikatakan setiap keluarga memiliki karakteristik ancaman bahaya yang berbeda-beda, seperti terkait dengan tempat tinggal atau rumah kita. Setiap keluarga tentu memiliki bentuk maupun struktur tempat tinggal yang berbeda. Kalau pun sama, setiap keluarga mungkin akan menempatkan perabot yang beraneka ragam jenisnya dengan posisi yang beragam pula,” jelasnya.
Karena itu, ungkapnya, setiap keluarga diharapkan mampu untuk menganalisis dan mendiskusikan di antara mereka. Misal, saat terjadi gempa bumi, anggota keluarga memahami jalur evakuasi atau upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan diri maupun anggota keluarga lain.
Hal sederhana lain, misalnya, setiap anggota mengetahui bagaimana harus mematikan aliran listrik atau mematikan kompor di rumah.
“Pemahaman setiap anggota terhadap potensi ancaman bahaya harus diberikan sejak dini, bencana tidak mengenal waktu dan usia. Kejadian ini bisa datang kapan saja, dan bila kita tidak siap siaga, keselamatan menjadi taruhan. Karena itu, pemahaman, khususnya bagi orang tua, dan edukasi dini bagi anak-anak perlu diselenggarakan,” ujarnya.
Untuk itu, BNPB memfasilitasi warga, para orang tua, kaum remaja dan dewasa untuk belajar BNPB 101. Dan, ini dapat dilihat sebagai investasi keselamatan diri dan anggota keluarga yang dicintai, sesuai yang diharapkan dalam KSB maupun katana.