Jose juga menegaskan, bahwa Kamboja tidak bisa serta merta meminta negara anggota ASEAN untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini melarang kunjungan pimpinan partai oposisi, tanpa dasar yang jelas.
Malaysia Airlines menyatakan pada Rabu (13/11), bahwa pihaknya telah melarang tokoh oposisi veteran Kamboja Sam Rainsy dari penerbangan dari Kuala Lumpur ke Jakarta, atas instruksi pihak berwenang Indonesia.
Rainsy kemudian mengatakan di Twitter, bahwa ia telah ketinggalan pesawat dan akan mencoba untuk mendapatkan penerbangan Malaysia Airlines ke Jakarta pada Kamis, demikian dilaporkan Reuters.
Rainsy, yang tinggal di pengasingan di Prancis, telah berada di Malaysia sejak akhir pekan setelah awalnya mengatakan ia berencana untuk pulang pada 9 November lalu, untuk menggalang oposisi terhadap penguasa otoriter Kamboja Hun Sen.
Ditanya tentang pernyataan Malaysia Airlines, Juru Bicara Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia, Sam Fernando, mengatakan bahwa “dari pihak imigrasi belum ada permintaan untuk menolak masuknya di sini”.
Rainsy mengatakan, dia berencana untuk kembali ke Kamboja pada 9 November atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, dalam apa yang ditandai oleh Perdana Menteri Hun Sen sebagai upaya kudeta terhadap kekuasaannya yang lebih dari tiga dekade.
Namun, Rainsy dicegah untuk terbang ke Bangkok, di mana ia berniat akan melanjutkan perjalanan darat menuju Kamboja. Ia kemudian terbang ke Malaysia untuk menggalang dukungan untuk oposisi Kamboja di wilayah tersebut. (Ant)