PONTIANAK – Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Barat, Bubun Subroto, mengharapkan kepada semua pemda yang ada di Kalimantan Barat untuk bisa segera menerapkan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), guna memaksimalkan bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu.
“Program BPNT dimulai 1, September 2019, yakni jika dulu bantuan beras diberikan langsung, maka nanti akan melalui kartu yang ditukar dengan beras dan telur. Kita harapkan kepada pemda yang lain bisa segera menerapkan hal ini,” kata Bubun, di Pontianak, Rabu (9/10/2019).
Dia menjelaskan, bantuan tersebut tidak dapat diambil tunai oleh penerima manfaatnya, melainkan hanya dapat ditukarkan dengan beras dan atau telur. Bila bantuan itu tidak dibelanjakan pada bulan tersebut, maka nilai bantuannya tetap tersimpan dan terakumulasi dalam Akun Elektronik Bantuan Pangan.
Bubun mengungkapkan, sesuai nota kesepahaman Perum Bulog dan pemerintah kabupaten, maka Bulog akan bertindak sebagai penyuplai yang menyediakan beras dan telur.
“Beras sebagai salah satu pangan pokok tentu menjadi fokus pemerintah selain sandang dan papan. Pemerintah fokus untuk menyediakan pangan yang lebih baik, jadi tahun demi tahun kita evaluasi mengenai program bantuan ini, dan jika sebelumnya kita fokus hanya memberikan energi saja berupa karbohidrat beras, maka mulai September dan seterusnya ditambah dengan protein telur,” katanya.
Dia menambahkan, program BPNT juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi. Jika pada program beras sejahtera (rastra) hanya ada penyuplai dan penerima bantuan, maka pada BPNT ada pengembangan ekonomi berupa kerja sama dengan agen.