Kampung Batik di Pontianak Diharapkan Jadi Kawasan Ekonomi Kreatif
PONTIANAK — Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, berharap Kampung Batik yang terletak di Kampung Kamboja menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi kreatif di kota itu.
“Kami berharap ke depannya Kampung Kamboja ini menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi kreatif maupun kuliner, dengan demikian berdampak pada meningkatnya perekonomian dan pendapatan warga. Pemkot Pontianak akan memfasilitasi pelaku ekraf, seperti pebatik, kuliner dan sebagainya itu,” kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis (3/10/2019).
Dengan adanya kreativitas warga di sepanjang kawasan waterfront, katanya, akan semakin menarik minat orang untuk berkunjung ke kawasan tersebut.
“Harapannya kawasan itu akan semakin berkembang dengan berbagai kreativitas warga yang ada di sekitar waterfront,” ujarnya.
Lokasi Kampung Batik atau Kampung Kamboja yang berada di kawasan waterfront ini, menurutnya, sangat menguntungkan. Apalagi masih adanya rumah-rumah tradisional atau rumah lama di kawasan tersebut, sehingga semakin menambah kesan menarik bagi yang berkunjung.
“Kawasan itu nantinya akan menjadi kawasan cagar budaya. Rumah-rumah tersebut bisa berfungsi menjadi rumah budaya yang diisi oleh para pebatik, kuliner, pelaku ekonomi kreatif dan sebagainya,” kata Edi.
Dalam memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, Kampung Batik yang berada di Gang Kamboja menggelar Festival Hari Batik Nasional dengan menulis batik terpanjang se-Kalimantan Barat, Rabu malam (2/10).
Bentangan kain panjang ditulis oleh para pebatik yang sudah terlatih. Festival itu juga dihadiri Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar Lismaryani Sutarmidji.