Melihat Perpustakan Buku Langka di Sedayu Bantul

Editor: Mahadeva

YOGYAKARTA – Berawal dari kegemarannya membaca dan mengkoleksi buku, seorang lelaki warga Dusun Samben, Argomulyo Sedayu Bantul, mendirikan sebuah perpustakaan kecil. Perpustakaan tersebut, untuk membantu para peneliti maupun mahasiswa, mendapatkan buku-buku sebagai sumber referensi riset dan akademis. 

Adalah Yusuf Maulana (41), sosok bapak empat anak, yang memiliki sedikitnya 20 ribu buku di perpustakaan yang dibangun sejak 2013 lalu. Mayoritas buku di perpustakaan yang ada di rumah Yusuf, adalah buku-buku politik, khususnya politik Islam.

Hebatnya, tidak sedikit dari buku-buku koleksinya itu merupakan buku-buku kuno dan langka. Bahkan tidak banyak dimiliki perpustakaan besar, baik di kampus-kampus maupun yayasan milik swasta termasuk perpustakan pemerintah.

Buku induk seperti ‘Dibawah Bendera Revolusi’ Jilid 1 dan 2, Cetakan pertama tahun 1965 karya Soekarno, buku ‘Tarich Agama Islam’ terbitan tahun 1931 karya HOS Cokroaminoto menjadi beberapa yang dimiliki perpustakaan tersebut.

Yusuf Maulana (41) warga Dusun Samben Argomulyo Sedayu Bantul – Foto Jatmika H Kusmargana

Termasuk juga buku berjudul ‘Merina’ cetakan 1966 karya S Tasrif, yang menceritakan sejarah perantau Indonesia yang mendirikan sebuah Negara Madagaskar. “Yang paling berharga bagi saya adalah, buku berjudul ‘Palastina Arabien Syrien’, karya Karl Grober, yang dicetak tahun 1925 ini. Buku ini hanya ada beberapa saja di dunia. Berisi karya-karya foto kondisi kota Yerusalem di 1922, dimana bangsa Yahudi, Nasrani maupun Islam hidup rukun saat itu,” katanya.

Lihat juga...