Manfaatkan E-Commerce, Omzet Pengrajin Tas Talikur Meningkat
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
“Jualan online itu mungkin meningkatkan daya saing menurut saya. Juga merasa lebih percaya diri, kan jadi banyak yang komentar dan menyukai dari model yang diperlihatkan. Setidaknya kita juga punya kualitas baik dan tidak kalah bersaing juga,” beber perempuan yang telah memiliki dua putri ini.
Dengan mengakses pasar melalui dalam jaringan (daring), kini omzet yang diperoleh juga meningkat dua kali lipat. Adapun tas talikur yang dijual juga dibandrol dari Rp100 hingga Rp400 ribu. “Sekarang omzetnya naik, hanya saja pemesan harus menunggu karena banyaknya pesanan yang datang. Bahkan kini bahan talikur juga dijual untuk pengrajin lainnya mengingat bahan-bahannya harus didatangkan dari dari Surabaya,” ujarnya.
Susiyanti berharap dengan usaha kerajinan tas talikurnya dapat lebih besar dan bisa membuka outlet rumahan kemudian dikenal oleh konsumen.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan, Doortje Marpaung mendorong kepada pelaku usaha untuk menggunak e-commerce dalam pemasaran produk.
“Wadah online dan e-commerce bisa digunakan karena dianggap murah, aman, serta dapat memperbesar peluang peningkatan pendapatan,” tukasnya. Berdasarkan datanya sekitar 70-80 persen ukm binaanya sudah mengenal aplikasi internet untuk memasarkan produk.
Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informasi menggandeng 41 marketplace yang ada di Indonesia. Pada 2017, tercatat sudah ada 4,6 juta UMKM yang bergabung. Selanjutnya pada 2018 ditargetkan 2,63 juta UMKM lainnya juga berjualan melalui marketplace. Ditargetkan transaksi e-commerce di Indonesia bisa mencapai angka 130 juta USD pada 2020.