Kuota Dibatasi, Warga Mulai Kesulitan Dapatkan Gas Melon

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Mayan menyebut setiap pengecer bisa menghabiskan tabung terisi dalam waktu dua hingga lima hari. Sekitar 30 lebih pengecer akan mendapat kiriman dari agen sesuai jumlah tabung gas kosong yang sudah dibeli.

Kuota yang dibatasi pada setiap pengecer membuat sebagian warga tidak mendapat jatah. Santi, warga Dusun Berak, Desa Sumur di Pulau Rimau Balak mengaku membeli tabung gas melon di pulau Sumatera.

Ia harus membeli di kecamatan bahkan pulau yang berbeda. Harga elpiji ukuran 3 Kg di pulau Rimau Balak disebutnya bisa mencapai Rp27.000 per tabung.

“Biaya pengiriman memakai perahu membuat harga lebih mahal namun kami maklumi asal barang selalu tersedia,” ungkap Santi.

Suhendra, kepala Dusun Gusung Berak menyebut warga kerap kembali memakai kayu bakar saat gas sulit diperoleh. Distribusi gas elpiji ke pulau Rimau Balak menurutnya terkendala alat transportasi.

Ia berharap bagi pengecer gas elpiji di pulau Rimau Balak diberi tambahan kuota dari sebelumnya 10 tabung menjadi 20 tabung.

Tambahan kuota diakuinya cukup beralasan sebab warga pulau Rimau Balak jarang menyeberang tanpa ada keperluan penting. Sebagian warga yang kehabisan gas akhirnya memilih menunggu pengecer mendapat pasokan. Pada kondisi darurat bahan bakar kayu jadi pilihan untuk memasak.

Lihat juga...