Kote, Permainan Tradisional Anak-anak Lamaholot
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LARANTUKA – Dalam festival Lamaholot yang berpusat di desa Bantala, kecamatan Lewolema kabupaten Flores Timur, NTT di hari kedua Kamis (12/9/2019) ditampilkan permainan tradisional Kote atau Gasing.
Kote dalam festival ini dimainkan bersama-sama oleh ratusan anak-anak usia sekolah dasar di kecamatan Lewolema. Setiap anak membawa Kote masing-masing lengkap dengan talinya.
Petrus Pati Aran, warga desa Ile Padung kecamatan Lewolema mengatakan, Kote merupakan permainan tradisional yang tetap ada hingga saat ini.

“Sampai sekarang anak-anak di kecamatan Lewolema masih memainkan permainan tradisional ini,” ucap Petrus sapaan karibnya, Kamis (12/9/2019) di sela-sela atraksi massal anak-anak memainkan kote.
Kote sebut Petrus, bisa dimainkan oleh berapa pun anak. Biasanya dalam permainan ini setiap peserta yang terlibat saling mengadu ketangkasan memperebutkan siapa yang menang dalam pertandingan.
“Kote diikat dengan tali gebang atau Koli yang kering dan dipintal agar kuat. Tali dililit di Kote lalu dilempar sambil talinya ditarik ke belakang hingga membuat Kote berputar,” terangnya.
Kote tambah Petrus dibuat dari kayu Kukung dan Katomu. Ukuran Kote atau Gasing dibuat sesuai keinginan masing-masing pemain.
“Kote yang paling lama berputar di tanah setelah dilempar maka pemiliknya akan keluar sebagai pemenang,” paparnya.
Ramos Tukan, dari SDK Lewotala desa Bantala, mengaku senang memainkan Kote bersama teman-temannya di sela-sela waktu senggang usai pulang sekolah.