Karhutla, Pengamat Sodorkan Dua Langkah Penyelesaian
Ia percaya bahwa kedua hal tersebut apabila dilakukan dan menjadi budaya di masyarakat, kebakaran hutan dapat diatasi, atau paling tidak dapat diminimalisasi.
Di samping itu, menurut Agnes sebagian besar bencana dan permasalahan lingkungan adalah juga ulah manusia seperti banjir, kebakaran hutan, pencemaran air dan udara dan lain-lain.
Tidak hanya perorangan, ia menganggap berbagai perusahaan atau korporasi juga telah banyak menciptakan permasalahan lingkungan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Maka, ia meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada lingkungan dan tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur dan ekonomi.
Menurutnya lingkungan hidup adalah salah satu hal yang sangat sentral dan krusial bagi keberlanjutan hidup manusia.
Seperti diketahui, Karhutla pada tahun 2019 ini merupakan permasalahan nasional yang membawa dampak yang sangat merugikan bagi manusia dan lingkungan.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2019 menyebutkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah mencapai sekitar 328.722 hektare.
Tidak hanya itu, kualitas udara di beberapa wilayah sekitar juga mengalami kategori tidak sehat sehingga banyak aktivitas warga terganggu dan penduduk yang tinggal di permukiman sekitar lokasi kebakaran mengalami permasalahan kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Akibat kebakaran ini berbagai jenis tumbuhan rusak dan bahkan musnah. Ratusan bahkan ribuan satwa liar juga terkena dampak langsung dari bencana ini. Sebagian besar mati terbakar dan sebagian besar lainnya terpaksa harus bermigrasi karena kehilangan habitatnya.