Karhutla, Pengamat Sodorkan Dua Langkah Penyelesaian
BOGOR — Pengamat Sosial Budaya dari Universitas Pakuan Bogor, Jawa Barat, Dr. Agnes Setyowati H., M.Hum menyodorkan dua langkah penyelesaian masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlutha) yang melanda Sumatera dan Kalimantan.
“Ada upaya preventif dan upaya rehabilitatif. Meskipun ini dapat juga dikatakan sebagai bencana alam, sulit rasanya untuk mengatakan bahwa manusia tidak terlibat dalam musibah ini,” ujarnya di Bogor, Jumat (20/9/2019).
Perempuan yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan itu menyebutkan bahwa tindakan preventif yang dimaksud adalah menyerukan pentingnya menanamkan budaya mencintai dan merawat lingkungan di masyarakat, khususnya dari kalangan generasi muda.
“Masyarakat harus diberikan pengetahuan dan edukasi tentang dampak negatif dari perusakan lingkungan bagi kehidupan sehingga budaya serta kesadaran memelihara lingkungan akan terbangun sejak awal,” terangnya.
Terkait dengan hal itu, Agnes memberikan apresiasi terhadap peran masyarakat adat dengan segala bentuk kearifan lokalnya yang memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap alam.
Menurutnya, masyarakat modern perlu belajar dari masyarakat adat yang dengan tradisinya merawat dan menjaga alam untuk kepentingan bersama.
Sedangkan mengenai upaya rehabilitatif, yaitu mengenai pentingnya seruan untuk menanam pohon sebagai salah satu upaya rehabilitatif dan penghijauan kembali untuk memperbaiki lahan yang telah rusak dan tercemar.
“Dalam skala nasional pemerintah juga harus memberlakukan regulasi dan hukum yang tegas dan ketat terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja melakukan perusakan alam,” kata Agnes.