Dolar AS Menguat Setelah Fed Pangkas Suku Bunga
NEW YORK — Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lain pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase, di tengah meningkatnya risiko dan ketidakpastian yang berasal dari ketegangan perdagangan dan perlambatan ekonomi global.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target untuk suku bunga acuan dana federal ( federal funds rate) sebesar 25 basis poin menjadi ke kisaran 1,75 persen hingga 2,00 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.
Meskipun pasar tenaga kerja kuat dan pertumbuhan yang kuat dalam pengeluaran rumah tangga, “investasi tetap bisnis dan ekspor telah melemah,” kata FOMC dalam sebuah pernyataan.
“Pada basis 12 bulan, inflasi keseluruhan dan inflasi untuk barang-barang selain makanan dan energi berjalan di bawah target inflasi bank sentral sebesar dua persen,” kata FOMC.
Kurs dolar AS mencapai level tertinggi tujuh minggu terhadap yen dan level tertinggi tiga bulan terhadap franc Swiss, setelah Federal Reserve memangkas suku bunganya. Dolar AS naik dalam tujuh dari delapan sesi terakhir terhadap yen, sementara menyentuh tertinggi hari ini terhadap euro.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,31 persen menjadi 98,5730 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1031 dolar AS dari 1,1066 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2463 dolar AS dari 1,2502 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6824 dolar AS dari 0,6860 dolar AS.