Bunga Kencana Ungu Mampu Deteksi Boraks-Formalin

JAKARTA – Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menganjurkan masyarakat untuk mewaspadai dan mendeteksi kandungan boraks serta formalin pada jajanan anak dengan menggunakan bunga kencana.

“Dampak boraks dan formalin itu sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan otak anak-anak kita. Meskipun penyalahgunaan boraks dan formalin sudah menurun, namun kita sebagai orang tua harus tetap waspada,” kata Ketua Program Aksi UI untuk Negeri dari Departemen Kimia Kedokteran FKUI, dr. Ade Arsianti M.Si., dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (6/9/2019).

Masyarakat hanya perlu mengekstrak bunga kencana atau nama lainnya bunga ruellia, dengan menumbuknya hingga halus dan ditambahkan sedikit air.

Ekstrak bunga kencana tersebut hanya perlu diteteskan pada sampel makanan yang juga sudah ditumbuk halus ditambah dengan sedikit air. Bunga ruellia mudah tumbuh di berbagai tempat dan dapat ditemukan di pinggir jalan.

Dalam program penyuluhan FKUI kepada orang tua di wilayah Depok Jawa Barat, Ade mengatakan, peralatan yang bisa digunakan yaitu ulekan, pipet tetes, wadah berongga kecil seperti palet cat air, sampel makanan, air putih dan beberapa kuntum bunga Ruellia.

Setiap sampel makanan ditaruh di rongga palet cat air. Bisa diberikan label nama untuk menandai makanan apa saja yang diujikan untuk memudahkan identifikasi makanan. Selanjutnya hanya perlu meneteskan ekstrak bunga ruellia pada masing-masing sampel makanan dan amati perubahan warna yang terjadi.

Bila makanan positif mengandung boraks, maka warnanya akan berubah menjadi hijau karena pH boraks sekitar 9-11. Sedangkan jika makanan positif mengandung formalin, maka warnanya akan berubah menjadi coklat-kemerahan, karena pH formalin sekitar 5-6.

Lihat juga...