Cegah Bencana, Kepala BNPB Minta Ulama Ikut Berperan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Kalau kita lihat siklusnya kapan saja bisa terjadi, apa yang kita lakukan sekali lagi peran mubalig adalah yang utama untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat, karena kita tidak tahu lagi kapan akan terjadinya bencana,” ungkapnya.

Doni menambahkan, Presiden Joko Widodo berpesan agar pembangunan harus berorientasi kepada pengurangan risiko bencana. Oleh karenanya, pembangunan tidak dilakukan di tempat yang pernah terjadi bencana, misalnya di lokasi yang merupakan patahan lempeng.

“Pesan yang pertama adalah pembangunan harus berorientasi kepada pengurangan risiko bencana. Artinya, jangan bangun di tempat-tempat yang sudah diketahui ada patahan lempeng, dan jangan membangun di atas patahan lempeng,” sebutnya.

Doni berharap agar para ulama dan mubalig turut menyampaikan ke masyarakat untuk tidak membangun di daerah rawan bencana dan berperan untuk mencegah serta menanggulangi bencana.

Selain Doni meminta para ulama juga menyampaikan pesan untuk menjaga lingkungan seperti tidak lagi menggunakan botol plastik serta menyampaikan ke masyarakat bahaya merkuri dan tambang ilegal.

“Peran mubalig dan ulama sangat penting. Tanpa adanya ulama, tidak cukup pemerintah untuk mengurusi hal seperti ini. Saya sekarang tidak menggunakan air minum kemasan yang sekali pakai tapi sekarang pakai tumbler. Termasuk kemasan plastik saya berharap Bakomukbin bisa memberikan inspirasi kepada anak muda,” jelasnya.

Pemerintah lanjut Doni, tidak akan sanggup mengubah perilaku masyarakat ini sendiri, tidak ada teknologi manusia yang mampu menghadapi kekuatan alam. Baik bencana alam maupun non alam, terjadinya bencana atau tidak, perilaku yang ada di masyarakat sendiri merupakan faktor penentu. Peran ulama dan mubalig sangat strategis.

Lihat juga...