Cegah Bencana, Kepala BNPB Minta Ulama Ikut Berperan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, bertemu dengan pengurus Badan Koordinasi Mubalig Indonesia (Bakomubin).
Doni dalam kesempatan ini menyampaikan kondisi demografis tanah air Indonesia yang sejak dahulu hidup di tengah ancaman bencana. Saat ini potensi tersebut makin meningkat dikarenakan degradasi lingkungan. Penanggulangan bencana hanya bisa berhasil bila ulama dan mubalig ikut berperan.
“Saya dalam beberapa kesempatan ingin mengajak semua untuk bisa menjaga keseimbangan itu, sebagai umat Islam, sebagai hamba Allah kita memiliki tanggung jawab moral. Kita tidak boleh memikirkan apa yang dapat kita lakukan untuk diri kita sekarang. Tapi agar perbuatan kita hari ini bisa melindungi generasi yang akan datang,” kata Doni lewat keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (31/8/2019).
Doni mengatakan bencana alam memiliki siklus yang berulang, akan tetapi manusia tidak mampu memprediksi kapan akan terjadi. Bencana besar memiliki siklus ratusan tahun sehingga ingatan akan bencana dan penanggulangannya harus disampaikan antar generasi.
“Daerah-daerah seperti Manado (Sulawesi Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Ambon (Maluku) hingga Jakarta sudah terdata siklus bencananya. Bukti pernah terjadinya beberapa kali kejadian tsunami dapat dijumpai di daerah Aceh, Lebak dan sepanjang selatan Pulau Jawa,” ujarnya.
Menurut Doni, ancaman sesar aktif dan gunung api terbanyak di dunia ada di Indonesia. Tahun lalu jumlah korban akibat bencana menjadi peringkat pertama di dunia, mencapai 4.814 jiwa.
Kesiapsiagaan dan peringatan dini pada diri sendiri yang dipastikan dapat menyelamatkan. Oleh karena itu, sebut Doni, berharap para mubalig berperan untuk mensosialisasikan hal tersebut.