GAPASDAP Bakauheni Evaluasi Turunnya Jumlah Trip Kapal Lebaran 2019

Editor: Koko Triarko

Gapasdap, sebut Warsa, berharap agar stakeholders terkait bisa melakukan peningkatan layanan. Sebab, saat angleb 2019 kapal yang disiagakan di lintasan Bakauheni-Merak sebanyak 63 unit. Saat angleb kapal roll on roll off (Roro) yang dioperasikan 52 unit. Jumlah tersebut meliputi 29 kapal besar, 25 kapal sedang dan 21 sebanyak 1 unit kapal kecil.  Sebanyak 8 kapal sedang menjalani perbaikan, sehingga tidak bisa digunakan untuk melayani arus mudik.

Berkurangnya trip kapal dibanding tahun lalu, menurut Warsa juga terjadi akibat operasional jalan trans Jawa dan jalan tol trans Sumatra (JTTS). Percepatan perjalanan kendaraan pemudik yang tidak sebanding dengan jumlah dermaga, mengakibatkan port time dan sailing time lebih lama.

Kondisi itu diperparah dengan jumlah dermaga operasi sebanyak 6 dermaga di Merak dan Bakauheni. Di Bakauheni, dermaga reguler 1,2,3,5,dan 6 sementara dermaga 7 sebagai dermaga eksekutif.

“Saat ini, tol Sumatra yang terkoneksi antara Lampung dan Sumatra Selatan masih belum sebanding dengan jumlah dermaga,” terang Warsa.

Ia dan sejumlah operator Kapal Roro lintas Bakauheni-Merak meminta pemerintah bisa menambah dermaga. Meski demikian, kendala lahan di Merak yang terbatas masih belum memungkinkan penambahan dermaga. Penambahan dermaga di lintas Bakauheni-Merak harus segera dilakukan sebagai pendukung konektivitas Jawa dan Sumatra. Terlebih kenaikan penumpang kapal imbas kenaikan tarif pesawat udara.

Meski trip menurun, produksi penumpang angleb 2019 tercatat lebih tinggi dibanding angleb 2018. Memasuki hari keenam usai Lebaran 2019m, data posko angleb mencatat penumpang 1.070.680 dan sebelumnya hanya 929.365, atau selisih 141.316.

Lihat juga...