BALIKPAPAN – Pemerintah Pusat memasok 250 ton bawang putih impor ke Kalimantan Timur. Pengiriman tersebut untuk membantu menekan dan menstabilkan harga.
Pengiriman akan dilakukan secara bertahap. Pasokan pertama bawang putih sebanyak 27 ton. Kemudian pada Kamis (9/5/2019) dikirim tambahan sebanyak 58 ton. “Masuknya langsung ke Kaltim. Belum tahu Balikpapan dapatnya berapa, yang jelas diperkirakan ada 250 ton akan datang,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Arzaedi Rachman, Selasa, (7/5/2019).
Bawang putih impor tersebut langsung di distribusikan Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui pihak swasta ke pasar. Hingga kini belum diketahui, sudah di distribusi ke pasar atau belum. “Untuk mengantisipasi lonjakkan harga yang begitu tinggi, karena di pasaran memang kosong ini stoknya,” terangnya.

Arzaedi tidak mengetahui, apakah pasokkan tersebut, akan mampu menormalkan harga. Bawang putih biasanya dijual rata-rata Rp25 ribu per kilogram (k)g. Namun saat ini, harganya menembus hingga Rp120 ribu per-kg. “Saat ini terlihat mekanisme pasar yang harus kita perhatikan. Tergantung stok nya saja, kalau permintaan banyak stoknya banyak, harga bisa ditekan,” urainya.
Diharapkan, pedagang tidak mengambil keuntungan dalam momentum ini. “Tapi kalau permintaan banyak, stoknya nggak ada, di distributor kosong. Sekarang posisinya ada di pedagang, pedagang itu kan aji mumpung,” tandasnya.
Diketahui, kebutuhan bawang putih di Balikpapan rata-rata per-hari sekira 1.000 kg. Komodistas tersebut didistribusi ke-100 pedagang. “Kalau konsumsinya biasa saja, kalau normal. Konsumsi di Balikpapan itu kalau kita hitung dalam satu hari 1.000 kg,” tandas Arzaedi Rachman.