Pembicaraan di Norwegia Upayakan Perdamaian Oposisi
Venezuela terperosok ke dalam pergolakan kekuasaan mendalam pada Januari, ketika Guaido –pemimpin Majelis Nasional, yang dikuasai oposisi– menyerukan pelaksanaan undang-undang dasar untuk memungkinkan dia memikul jabatan presiden sementara, dengan alasan terpilihnya kembali Maduro pada 2018, tidak sah.
Amerika Serikat dan banyak negara Eropa telah mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela, tapi Maduro mempertahankan kekuasaan atas fungsi negara dan dukungan perwira senior, serta negara seperti Rusia, Kuba dan Cina.
Anggota parlemen oposisi Stalin Gonzalez dan dua pensehat mewakili pihak Guaido, sementara Menteri Penerangan Jorge Rodriguez dan Gubernur Negara Bagian Miranda Hector Rodriguez pergi ke Oslo atas nama pemerintah.
Masing-masing pihak bertemu secara terpisah dengan penengah Norwegia, tapi tak ada pertemuan antara wakil oposisi dan pemerintah, kata Gonzalez kepada media lokal. Belum jelas apakah penengahan tersebut akan berlangsung terus.
Ketika berbicara dengan anggota Angkatan Bersenjata, Maduro mengatakan, wakilnya “pergi ke Norwegia untuk memimpin delegasi Venezuela pada awal penjajakan bagi percakapan dan dialog dengan oposisi Venezuela, untuk membuat agenda bagi negaranya”.
Guaido bersikap suam-suam kuku, dan pada Kamis mencuit, bahwa setiap “gagasan penengahan” mesti dimulai dengan “diakhirinya perebutan kekuasaan”, dalam rujukan kepada pengunduran diri Maduro.
Guaido telah menyampaikan keterbukaan yang berkembang bagi potensi campur-tangan militer AS, guna menyelesaikan krisis Venezuel, dan mengatakan wakilnya untuk Washington dijadwalkan bertemu dengan Komando Selatan militer AS pada Senin depan.