Konsumsi Makanan Manis Waktu Berbuka Harus Dikontrol
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Meski puasa memberikan jeda waktu makan selama sekitar 12 hingga 14 jam, kondisi ini tidak mengganggu kestabilan metabolisme tubuh. Bahkan, puasa memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Selama orang yang berpuasa mengerti bagaimana menjaga, agar tubuh tetap sehat. Ahli gizi, DR. Dr. Fiastuti I Witjaksono, SpGK., menyebutkan ada dua fungsi puasa.
“Puasa itu memberi kesempatan bagi alat pencernaan kita untuk beristirahat. Biasanya orang suka nyemil di antara waktu makan. Bahkan, hingga menjelang tidur masih saja ngemil. Padahal, perut kita itu juga butuh waktu untuk beristirahat,” kata Dr. Fiastuti, usai memberikan edukasi terkait tips sehat selama berpuasa, Sabtu (11/5/2019).
Fungsi kedua dari puasa, tambahnya, adalah untuk memperbaiki proses regenerasi sel dan tubuh dengan mengurangi beban kerja tubuh.
“Selama kita berpuasa, yang penting adalah menjaga total kalori yang masuk selama sahur dan berbuka,” ucap Dr. Fiastuti.
Dr. Fiastuti menjelaskan, saat sahur, orang berpuasa harus memenuhi 40 persen dari kebutuhan kalori sehari.
“Jadi, pembagiannya adalah makan besar 30 persen, makanan kecil 10 persen dan minum 2-4 gelas,” urainya.
Saat buka, yang harus memenuhi kuota 60 persen dari kebutuhan kalori, akan dibagi menjadi saat berbuka puasa dan makan malam.
“Saat berbuka, kita akan memakan makanan manis sebesar 15 persen dari kebutuhan tubuh. Makanan lengkapnya yaitu karbo, protein, lemak akan memenuhi kuota 30 persen. Kuota buah itu 15 persen. Lalu, ditambah minum 4-6 gelas,” lanjutnya.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis selama bulan Ramadan, menurut Dr. Fiastuti, harus dikontrol dengan baik. Jangan sampai bulan puasa menyebabkan kadar gula dalam tubuh meningkat.