Jelang Lebaran, Perajin Lampion Ini Raup Puluhan Juta

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Bulan ramadan selalu menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku usaha pembuat lampion. Mereka bisa meraup pemasukan hingga puluhan juta rupiah dari hasil menjual lampion selama sebulan lamanya.

Seperti dirasakan seorang pemuda bernama Brian (23) asal Dusun Tanjungan, Caturharjo, Pandak, Bantul. Selama satu bulan terakhir ia mengaku telah menjual sedikitnya 2000 lampion hasil produksinya sendiri.

Brian pembuat lampion asal Dusun Tanjungan, Caturharjo, Pandak, Bantul, menunjukkan lampion buatannya – Foto: Jatmika H Kusmargana

Dengan harga jual Rp9000 untuk borongan dan Rp15ribu untuk eceran, ia mengaku telah mengantongi omzet mencapai Rp18 juta lebih.

Lampion-lampion itu ia jual ke para pedagang kecil sejak sekitar 4 minggu terakhir.

“Tahun ini saya hanya buat sekitar 2000 lampion saja. Karena sedang banyak kesibukan. Kalau tahun-tahun sebelumnya, bisa sampai 3000-4000 buah,” ujarnya, Selasa (28/5/2019).

Brian mengaku mulai membuat lampion sejak tahun 2006 lalu. Awalnya lampion yang ia buat masih berbahan bambu dan kertas. Namun kini, seiring perkembangan zaman lampion buatannya telah berbahan styrofoam dengan lampu elektronik di dalamnya.

“Saya punya dua tenaga. Dalam sehari satu tenaga bisa membuat sebanyak 130-150 buah lampion. Modelnya ada 8 jenis. Mulai dari bentuk masjid, robot, sampai boneka anak dan tokoh kartun yang sedang populer,” ungkapnya.

Pelanggannya sendiri mayoritas merupakan pedagang lampion kecil. Berasal dari berbagai daerah seperti Kulonprogo, Bantul hingga kota Yogyakarta. Dari tahun ke tahun penjualan lampion sendiri dikatakannya hingga saat ini masih ramai.

Lihat juga...