Korban Jiwa Serangan Bom di Sri Lanka Capai 207
KOLOMBO, SRI LANKA — Beberapa ledakan bom yang ditujukan ke gereja dan hotel di Sri Lanka saat Paskah, Ahad, menewaskan sedikitnya 207 orang dan melukai 450 orang lagi, demikian laporan media lokal yang mengutip keterangan juru bicara polisi.
Menurut harian yang dikelola pemerintah, Daily News, sebanyak delapan ledakan –enam di antaranya pada Ahad pagi dan sisanya pada siang hari– dilaporkan terjadi di dalam dan luar Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo.
Pada Ahad pagi, gereja di Kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa,l serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri La menjadi sasaran.
Setelah ledakan, personel pasukan polisi khusus dikerahkan di Bandar Udara Internasional Banadaranaike di Kolombo untuk mencegah kemungkinan serangan di sana.
Polisi Sri Lanka mengatakan satu van yang diduga digunakan untuk membawa tersangka dan peledak ke Kolombo ditemukan dan pengemudinya ditangkap di Kota Wellawatte di Sri Lanka Timur pada Ahad malam, demikian laporan harian lokal Daily Mirror.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena menyeru warganya agar tenang dan mengatakan ia “telah menginstruksikan lembaga pemerintah agar segera bertindak”, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu –yang dipantau di Jakarta, Senin pagi (22/4/2019).
Sementara itu MJenteri Negara Sri Lanka Urusan Pertahanan Dinendra Ruwan Wijewardene mengumumkan jam malam selama 12 jam, yang berlaku pada pukul 18.00 waktu setempat (19.30 WIB).
Ia menggambarkan serangkaian serangan bom tersebut sebagai “serangan teroris oleh kaum fanatik”.
Media sosial dan aplikasi pesan singkat juga diblokir di seluruh negeri itu guna mencega penyebaran keterangan yang menyesatkan dan desas-desus, kata Daily News.