Tingginya Harga Tiket Pesawat Picu Inflasi di Balikpapan
Editor: Koko Triarko
BALIKPAPAN – Kenaikan harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil terbesar pada inflasi Februari 2019. Pada Februari 2019 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi bulan Februari selama tiga tahun terakhir, sebesar 0,11 persen (mtm).
Inflasi pada Februari 2019 di Kota Balikpapan tercatat inflasi sebesar 0,20 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 0,50 persen (mtm).

Secara tahunan, inflasi IHK kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 3,54 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional dan Kalimantan Timur yang masing-masing sebesar 2,57 persen dan 3,23 persen(yoy).
“Inflasi pada Februari 2019 lebih didorong oleh kenaikan harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, yang memberikan andil inflasi terbesar, yaitu 0,27 persen (mtm). Inflasi pada kelompok ini didorong oleh tiket pesawat dan biaya pemeliharaan atau service,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto, Jumat (1/3/2019).
Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, juga mengalami inflasi dengan sumbangan sebesar 0,04 persen (mtm), seiring kenaikan harga snack, air kemasan, dan penyesuaian harga rokok.
“Kelompok perumahan, Air, listrik, gas dan bahan bakar juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen (mtm), didorong oleh kenaikan biaya pengamanan dan jasa pembuangan sampah,” tuturnya.
Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi dengan andil sebesar -0,12 persen (mtm), dipengaruhi oleh turunnya harga daging dan telur ayam ras, koreksi harga sayur-mayur, serta turunnya harga buah-buahan yang didukung oleh kecukupan pasokan.