Kampung Literasi Pancasila Sakti, Kenalkan Pancasila Kepada Generasi Muda

Editor: Mahadeva

MAUMERE – Perjalanan Misi Pancasila Sakti Keliling Indonesia yang dilakukan Liberius Langsinus membuktikan, hampir disetiap provinsi anak-anak sekolah tidak ingat lagi dengan Pancasila. Bahkan Pancasila tidak diajarkan di sekolah, seperti apa yang dikisahkan Nur, murid Kelas V SDN Suka Maju Lalubi Halmahera Selatan.

Di sekolahnya Pancasila tidak ajarkan, sehingga istilah Pancasila saja, Nur baru mendengarnya. Para guru-pun mengungkapkan rasa kekecewaan, karena jasa para perjuangan dan pahlawan bangsa seperti tidak dihargai lagi. “Akibatnya persatuan dan kesatuan bangsa mulai terpecah belah. Setiap suku bangsa tidak lagi menghargai persatuan Indonesia,” sebut Liberius Langsinus, Minggu (3/3/2019).

Dikatakan Bung Sila sapaannya, pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sudah dihilangkan dari kurikulum. Hal tersebut berimbas, penerus bangsa tidak bisa lagi mengenali jejak sejarah pejuang-pejuang bangsa.

Sebagai Pemuda Indonesia asal Desa Kloangpopot, yang menjadi Penggerak dan Perintis Misi Pancasila Sakti Keliling Indonesia, Bung Sila merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Kondisi kebangsaan saat ini benar-benar terancam.

“Kita lupa Pancasila, dasar kehidupan berbangsa. Maka inisiatif mendirikan Kampung Literasi Pancasila Sakti di salah satu titik di wilayah kabupaten Sikka, merupakan bagian kecil mengisi ruang kosong gerakan cinta tanah air dan bangsa,” sebutnya.

Wakil bupati Sikka Romanus Woga (kiri) bersama Bung Sila (kanan) saat peresmian taman baca di kampung Literasi Pancasila Sakti di desa Kloangpopot kecamatan Doreng kabupaten Sikka. Foto : Ebed de Rosary
Lihat juga...