‘Best Practice’ Soeharto Dipamerkan di Benteng Vredeburg

Editor: Koko Triarko

Melalui Pameran inilah, penyelenggara berharap agar masyarakat luas, khususnya generasi muda, mengetahui apa saja yang pernah dilakukan Pak Harto. Sekaligus belajar dan meneladani bagaimana Pak Harto membangun Indonesia dalam berbagai bidang, baik itu di bidang ekonomi, pangan, kependudukan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.

“Semestinya kita sebagai sebuah bangsa bisa niteni (melihat) nirokke (menirukan) dan nambahi (menambah) best practice Pak Harto dalam membangun negara. Tidak usah cari referensi ke luar negeri. Karena kita sudah punya contoh terbaik. Bahkan, negara lain seperti Malaysia dan Usbekistan saja meniru apa yang sudah dilakukan Pak Harto. Kenapa kita tidak?” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, selama berkarir di dunia militer. Soeharto tercatat sebagai satu-satunya prajurit TNI yang pernah dan paling banyak menjadi panglima hingga delapan kali.

Sementara saat menjadi Presiden, Soeharto tercatat menerima sedikitnya empat penghargaan tingkat dunia. Antara lain medali tertinggi di bidang kependudukan “United Nation Pupulation Award” dari UNDP, karena berhasil menjaga jumlah populasi penduduk dengan penerapan program KB secara nasional.

Lalu, ada medali tertinggi di bidang pangan, “From Rice Importer to Self Sufficiency”  yang diberikan FAO, karena berhasil mencapai swasembada pangan.

Penghargaan tertinggi di bidang pendidikan, yakni “Avicenna Medals” dari UNESCO, karena dinilai berhasil memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia melalui program wajib belajar.

Hingga penghargaan tertinggi di bidang kesehatan, yakni “Health For All Golden Medal Award” yang diberikan WHO, karena Pak Harto dinilai telah banyak berjasa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia lewat program posyandu.

Lihat juga...