“Pernah, kami membuka lowongan dokter spesialis melalui rekrutmen CPNS maupun BLUD. Namun, ironisnya tidak ada yang mendaftar,” katanya.
Guna memenuhi kebutuhan dokter akibat beban kerja yang tinggi, manajemen RSUD dr Soedono Madiun terus mengajukan tambahan tenaga dokter baik untuk dokter umum maupun spesialis ke pemprov.
“Setelah ini akan ada dua orang dokter umum yang bergabung. Jadi ya jika pemerintah belum mendukung penambahan tenaga dokter, maka kami akan melakukan perekrutan melalui BLUD,” katanya.
Pihaknya memastikan jumlah kebutuhan dokter dan tenaga medis tersebut akan semakin tinggi menyusul dibangunnya gedung “Trauma Center”, ICU, dan penambahan layanan kesehatan lainnya di RSUD dr Soedono.
Sesuai data, jumlah dokter spesialis yang bertugas di RSUD dr Soedono Madiun mencapai 44 orang dan dokter umum sebanyak 70 orang. (Ant)