Filkom UB dan Abundent Resmikan Program Digital Talent

Editor: Mahadeva

MALANG – Memasuki era informasi digital, setiap orang dituntut memiliki kemampuan untuk mengolah begitu banyak informasi. Termasuk informasi yang dihasilkan berbagai kegiatan. Komputerisasi, merupakan sesuatu  yang tidak bisa dihindari.

“Untuk itu, tidak bisa kita melakukannya secara manual. Dibutuhkan tools atau alat bantu, yang memudahkan kita untuk menganalisis, mengolah, sampai kepada kemudian mengambil kesimpulan terhadap informasi yang ada,” ujar Ketua jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB), Tri Astoto Kurniawan, S.T, M.T, Ph.D, usai menghadiri acara peresmian Digital Talent Filkom-Abundent, Kamis (21/2/2019).

Tri menyebut, informasi yang besar, pada dasarnya menyimpan value added. Namun, karena tidak mampu mengolah, akhirnya informasi yang banyak tersebut hanya menjadi sampah. Sementara, jika bisa di olah lebih baik, bisa diambil banyak manfaat dari menyebarnya informasi tersebut.

Kaitannya dengan industri 4.0, adalah sebuah tren perkembangan teknologi yang tidak bisa dihindari. Industri 4.0 merupakan kecenderungan, dimana ke depan, interkoneksi antar sistem tidak bisa di elakkan lagi.

Apakah itu merupakan perangkat hardwere, softwere, sistem, maupun pelayanan. “Cuma masalahnya adalah, bagaimana kita bisa masuk di dalam kerangka industri 4.0 itu tadi. Apakah kemudian ketika kita menggunakan aplikasi mobile, sudah bisa disebut masuk dalam industri 4.0?” tanyanya.

Hal itu membutuhkan kajian para pengambil kebijakan. Tidak sekedar masalah teknis, tetapi bagaimana hal itu kemudian bisa diimplementasikan. Oleh karena itu, perlu ada pemberian wawasan kepada para pengambil kebijakan, sebelum nantinya kebijakan tersebut bisa diimplememtasikan. “Disitulah pentingnya pelatihan yang kami agendakan atas kerjasama Filkom dengan salah satu perusahaan Digital Transformation dan Big data analytics, yang bermarkas di Malaysia yakni Abundent,” terangnya.

Lihat juga...