BEKASI – Warga Kota Bekasi diminta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Hal itu untuk, mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sedang mewabah di Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Saya sudah minta Dinas Kesehatan untuk utamakan tindakan preventif, promotif, seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Senin (4/2/2019).
Saat ini, jumlah penderita DBD di Kota Patriot, sesuai data yang dimiliki Dinas Ksehatan, mencapai 88 orang. Dari data yang diterimanya, belum ada korban meninggal. Jumlah penderita DBD tersebut, masih lebih kecil jika dibanding dengan jumlah penderita di tahun lalu.
Tri menjadi, warga yang terjangkit DBD akan mendapat perawatan secara gratis. Pelayanan dapat diakses memakai kartu sehat, baik di puskesmas yang telah memiliki ruang rawat inap, maupun rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bekasi. “Tidak ada satu pasien yang ditolak karena penyakit DBD,” tandasnya.
Pemerintah disebutnya, melakukan upaya pencegahan, dengan menjaga kebersihan lingkungan. Upaya dilakukan dengan bekerjasama dengan Posyandu, Pos Jumantik, untuk memberi peringatan bahaya DBD. Tri menyebut, fogging tidak efektif dan hanya dilakukan sebagai pertahanan terakhir. Pengasapan hanya berfungsi untuk membunuh nyamuk dewasa, dan tidak menyelesaikan sarang nyamuk.
Jika ada terdeteksi di lingkungan ada yang terserang DBD, warga maka diminta segera melapor agar dilakukan tindakan penanganan. “Kota Bekasi belum KLB, masih biasa. Jakarta saja yang sudah ada 800-an orang terdeteksi DBD masih belum dinyatakan KLB. Tetapi masyarakat harus tetap waspada karena sekarang lagi mewabah,” tandasnya.