Dinkes Metro Lampung Waspadai DBD
LAMPUNG – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Provinsi Lampung, Silfia Naharani, menyatakan pihaknya mewaspadai meningkatnya pasien penyakit demam berdarah, karena pada tahun ini memasuki siklus lima tahunan penyakit tersebut.
“Kalau secara epidemiologi, kita masuk siklus lima tahunan. Biasanya penyakit DBD akan meningkat,” kata Silfia, saat dikonfirmasi di Metro, Minggu (13/1/2019).
Menurut dia, perkembangan penyakit DBD di Kota Metro dari tahun 2017, cenderung mengalami penurunan. Pada 2017 terjadi 83 kasus, dan pada 2018 sebanyak 59 kasus, dengan satu kasus kematian.
“Pada 2019 ini per tanggal 10 Januari terjadi 10 kasus DBD. Tetapi, kita memasuki siklus lima tahunan penyakit DBD. Makanya, perlu kewaspadaan dan upaya bersama, baik pemerintah maupun masyarakat, agar tidak terjadi peningkatan,” jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah meningkatnya penyakit DBD di Kota Metro, salah satunya dengan gerakan “satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik)”.
“Jadi, gerakan itu setiap anggota rumah tangga adalah kader jumantik. Kami juga sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD,” katanya.
Silfia meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif mencegah penyebaran penyakit DBD di lingkungan masing-masing, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan 3M Plus.
“Karena jika pemerintah sudah melakukan upaya mencegah DBD, tetapi masyarakat tidak mau berperan aktif, ya sama saja. Saya juga mengimbau masyarakat segera datang ke rumah sakit, jika menderita panas selama tiga hari,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Metro, Erla Adrianti, menjelaskan, pihaknya sudah menyiagakan dokter, perawat dan fasilitas penunjang untuk mengantisipasi lonjakan pasien akibat penyakit DBD.