Tsunami Sebabkan Garis Pantai Lamsel Berubah

Editor: Makmun Hidayat

Sejumlah perahu di dekat Pantai Merak Kunjir tepat berada di muara sungai setempat dua pekan sebelumnya bahkan masih lego jangkar. Namun saat Cendana News kembali ke lokasi puluhan perahu nelayan Desa Kunjir sebagian terhempas hingga puluhan meter. Sebagian tersangkut di sejumlah pohon yang ada di seberang jalan.

Kerusakan akibat tsunami tersebut membuat kondisi garis pantai berubah tanpa kecuali kerusakan tanggul penangkis gelombang. Meski berfungsi melindungi permukiman, tanggul tersebut tak kuasa mengamankan permukiman dari terjangan air laut.

Mukri Friatna, Manager of Disaster Management Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), menyebut dampak lingkungan akibat bencana tidak saja merusak infrastruktur, permukiman warga, korban jiwa dan luka-luka.

Manager of Disaster Management Walhi, Mukri Friatna – Foto: Henk Widi

Ia menyebut kawasan yang diterjang tsunami merupakan wilayah pantai yang sangat dekat dengan air laut. Keterbatasan tanaman penangkis air laut membuat terjangan gelombang tidak bisa tertahan.

“Bencana ini sebuah peringatan. Meski sebuah kejadian alam namun bisa diminimalisir dengan mengantisipasi sekaligus mengupayakan lingkungan pesisir pantai yang berwawasan lingkungan terutama di garis pantai,” terang Mukri Friatna saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (26/12/2018).

Perubahan garis pantai akibat terjangan ombak disebutnya juga pernah terjadi saat terjadi badai dahlia setahun sebelumnya. Badai atau siklon tropis dahlia sebelumnya memporakporandakan permukiman warga.

Rekonstruksi pada sejumlah bangunan telah diupayakan hingga masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Sejumlah warga bahkan melakukan penanaman pohon penghijauan seperti cemara, ketapang, kelapa, cerry, ketapang kencana sebagai sabuk hijau.

Lihat juga...