Pengungsi di Gor Labuhan Mulai Keluhkan Kesehatan

Editor: Mahadeva

Selama posko dibuka, hingga Jumat (28/12/2018) pengungsi di di lapangan futsal Kecamatan Labuhan, berjumlah 552 jiwa, dengan balita 61 orang, lansia 55 orang. Sejak 24 Desember, pengungsi yang berobat mengeluhkan gangguan Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hipertensi, demam, dan kelainan kulit. Sesuai rekapitulasi harian, rata-rata pasien yang berobat berjumlah sekira 60 hingga 80 orang.

Posko kesehatan telah merujuk tiga pasien, diantaranya ibu hamil, pasien TBC, dan diare ke fasilitas kesehatan. Pasokan obat-obatan, sebagai buffer stock selama pengungsian berasal dari Disaster Medic Commite (DMC) Rumah sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Kemudian dari donasi lembaga-lembaga, warga dan organisasi yang memperhatikan kesehatan pengungsi.

Selain penanganan kesehatan, anak-anak di pos pengungsian GOR Kecamatan Labuhan, yang jumlah ratusan orang, mendapat pendampingan trauma healing dari relawan. Yang melakukan pendampingan salah satunya dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Banten. Tim yang tergabung dalam unit Social Service Centre (SCC), menggelar kegiatan sehari tiga kali, pagi, siang dan sore. Melalui trauma healing, anak-anak bisa mendapatkan semangat.

“Kegiatan menari, tebak suara, games dan beberapa gerakan tubuh, untuk membantu melupakan kejadian tsunami, dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa seperti kegiatan sekolah,” tandas salah satu relawan, Siti Aminah.

Lihat juga...