Laku Prihatin Pak Harto, Peduli Rakyat Kecil

Editor: Satmoko Budi Santoso

Tak heran, tak sedikit masyarakat Jawa juga banyak menjalankan sejumlah puasa sebagai upaya membatasi dan mengendalikan nafsu dalam dirinya.

“Kalau saat ini kan sangat sulit mencari pemimpin yang seperti itu. Padahal sikap laku prihatin seorang pemimpin seperti itu, akan sangat menentukan dan mempengaruhi kondisi bangsa dan negara yang dipimpinnya. Tak heran, selama Pak Harto memimpin, kondisi bangsa dan negara selalu dalam keadaan stabil, aman, dan tenteram,” katanya.

Sikap hidup sederhana dan kegemaran melakukan laku prihatin sosok Pak Harto itu juga diungkapkan Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno dalam buku “Pak Harto The Untold Stories”. Dalam penuturannya, mantan ajudan Pak Harto serta mantan Panglima ABRI itu mengaku, pernah diminta menemani Pak Harto melakukan kunjungan incognito di sejumlah desa Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur secara rahasia.

Perjalanan darat dengan kendaraan terbatas selama 2 minggu dilakukan dengan tanpa prosedur pengawalan presiden sebagaimana biasanya. Yakni untuk mengecek langsung dan melihat sendiri  program-program pemerintah dilaksanakan. Saat itu tengah memasuki tahapan Repelita II.

“Kami tidak pernah makan di restoran. Menginap di rumah kepala desa atau rumah-rumah penduduk. Untuk urusan logistik, selain membawa beras dari Jakarta, Ibu Tien membekali sambal teri dan kering tempe. Kami benar-benar prihatin saat itu. Saya melihat Pak Harto sangat menikmati perjalanan keluar masuk desa itu,” ungkap Try Sutrisno, sebagaimana dikutip dalam laman www.soeharto.co.

Menurut Try Sutrisno, kecenderungan yang tak segan turut berkorban melalui perilaku batiniah, seringkali dilakukan Pak Harto. Hasil dari perenungan-perenungan beliau juga menjadikan Pak Harto seorang ahli strategi ulung yang mampu mengarahkan kecenderungan masa depan secara tepat.

Lihat juga...