Korban Tsunami Kembali ke Rumah, Lihat Puing Berserakan
“Waktu itu tidak terpikirkan suami, anak, dan cucu lagi,” katanya pula.
Namum, setelah berakhir tsunami tersebut, dia masih bersyukur suami dan keluarga semuanya selamat, meskipun harta benda tidak ada yang tersisa. Hanya membawa apa yang menempel di tubuhnya.
Sedangkan Pardi, anak Rosmiyati, waktu itu sedang berada di Bakauheni sehingga tidak mengalami bencana tsunami tersebut..
Namun, saat mendengar informasi adanya tsunami itu, dia mengaku langsung putar arah, untuk kembali ke rumahnya melihat kondisi ibu dan bapaknya.
“Syukurlah mereka semua selamat, dan langsung saya bawa ke rumah, untuk menenangkan mereka,” katanya.
Dia mengaku, hari ini mengantar ibunya untuk melihat-lihat kondisi rumah dan mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan atau masih bisa dipakai lagi.
“Syukurlah Alquran ibu, HP ibu, dan baju sekolah punya adik masih ketemu, meski HP sudah tidak bisa digunakan lagi,” ujar Pardi.
Begitu pula dengan Pajrin yang datang dengan istrinya untuk mencari sisa-sisa barang yang masih bisa dipakai olehnya dari sisa puing-puing rumahnya terhantam tsunami.
Semua barang berharga yang berada di rumahnya sudah habis tidak tersisa sama sekali, hanya menyisakan rongsokan/bangkai peralatan elektronik miliknya seperti TV, radio dan DVD sudah hancur berantakan dihantam gelombang itu. (Ant)