Fadli Zon: Zaman Orba, Pemerintah Aktif Damaikan Konflik

Editor: Koko Triarko

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. -Foto: Sri Sugiarti.

“Zaman Orba berani ambil sikap dengan JIM 1 dan JIM 2, mengarahkan kita kepada keputusan yang akhirnya terjadi perdamaian. Begitu pula saat konflik di Filipina, negara Indonesia sukses jadi juru damai,” tukas Fadli.

Namun, menurutnya, pada pemerintahan sekarang ini melihat kejadian di halaman rumah sendiri saja sebagai negara Asia, dalam kasus Rohingya di Myanmar, misalnya, Pemerintah Indonesia tidak berani bersikap, karena ada prinsip di negara Asian, ini tidak ikut campur.

“Kalau menurut saya, itu sikap konyol. Negara besar tidak menunjukkan kapasitas dan bantuan saat saudara muslim tertindas. Nah, penindasan atas muslim Uighur, pemerintah Indonesia harus bersikap tegas,” ujarnya.

Menurutnya, ada jutaan umat muslim Uighur di Cina dalam kondisi memburuk dampak penindasan dan deskriminalisasi. Ada persoalan dan perlakuan sewenang-wenang yang melarang umat muslim Uighur menjalankan ibadahnya. Belum lagi persoalan penindasan lainnya.

Fadli menegaskan, jangan karena selama ini Indonesia punya hubungan yang dekat dengan pemerintah Cina, lalu tidak berani bersuara.

Hal ini malah terkesan pemerintah kita terlihat takut, karena banyak sekali investasi Cina. Bahkan, mungkin utang berlimpahnya proyek yang dijalankan.

“Ini menyebabkan kita tidak mau ikut campur dan menutup mata. Ini menurut saya, bahaya. Ini pengkhianatan terhadap amanat konstitusi,  pembukaan UUD 45 dan politik luar negeri kita yang bebas dan aktif,” tutup politisi partai Gerinda, ini.

Lihat juga...