Pohon Jati, Pilihan Investasi Konservasi Lingkungan Warga Lamsel
Editor: Mahadeva WS
LAMPUNG – Upaya mempertahankan kelestarian lingkungan memanfaatkan pohon kayu, masih terus dilakukan warga Lampung Selatan. Jati menjadi pohon yang dipilih warga untuk upaya investasi konservasi lingkungan.
Khoirul, warga Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang, menyebut, Pohon jati, dengan nama ilmiah Tectona grandis L.f, ditanam karena memiliki kualitas kayu bermutu tinggi. Wilayah Karangsari yang memiliki kontur perbukitan, bertanah padas, cocok untuk menanamjati.
Tanaman jati yang saat ini tertanam, merupakan pohon yang sudah ditanam puluhan tahun. Kebutuhan bahan bangunan dan furniture, membuat penebangan pohon jati terus dilakukan. Sementara, pohon jati memiliki peran besar, untuk mengurangi potensi longsor, dan menjaga pasokan air di wilayah tersebut.
Pertumbuhan yang lambat, dan penyediaan bibit yang terbatas, membuat warga enggan mempertahankan pohon jati. Sebagian pemilik lahan seperti Khoirul, memilih menanam jenis pohon lain, yang memiliki usia pendek. Pohon jati jenis jati werut, yang ditanam oleh Khoirul memiliki sifat kayu yang keras. Pohon jati yang dipertahankan merupakan pohon berusia lebih dari enam tahun, meski masih memiliki ukuran yang kecil.
“Proses pemanenan jati baru bisa dilakukan setelah ukuran sesuai dengan kebutuhan, serta umurnya sudah tua, sehingga warga kerap tidak sabar untuk memelihara pohon jati,” terang Khoirul kepada Cendana News, Rabu (21/11/2018).
