Ganti Rugi Belum Tuntas, Jalan ke Bendungan Napun Gete, Ditutup
Editor: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Pemilik lahan di Desa Ilimedo Kecamatan Waiblama yang dipergunakan sebagai lokasi pembangunan bendungan Napun Gete yang merupakan program nasional, menutup akses jalan menuju ke bendungan.
“Kami menutup akses jalan masuk ke bendungan Napun Gete sebab pemerintah belum membayar ganti rugi lahan kami yang dijanjikan akhir Oktober 2018 sudah beres,” sebut Simon, salah seorang pemilik lahan kepada Cendana News, Minggu (11/11/2018).
Dikatakan Simon, dalam pertemuan dengan pemerintah daerah Kabupaten Sikka, dijanjikan bahwa bulan Oktober 2018 semua pembayaran ganti rugi lahan sudah dilakukan semua.
“Kami sudah bertemu Bupati Sikka yang mengunjungi lokasi bendungan dan berdialog dengan warga pemilik tanah di lokasi bendungan Napun Gete. Pemerintah berjanji akan bayar tahap ketiga paling lama minggu depan,” sebutnya.
Simon bersama pemilik lahan menginginkan agar sebelum akhir tahun pembayaran ganti rugi lahan bisa segera direalisasikan mengingat pembangunannya terus berjalan meski lahan warga belum dibayar ganti rugi secara penuh.
“Para pemilik lahan sepakat agar sisa dana Rp44 miliar bisa segera dibayarkan sebelum akhir tahun 2018. Ini kan sesuai dengan janji pemerintah sehingga kami menagihnya meskipun sering diundur waktunya,” ungkapnya.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, mengakui, adanya penutupan akses jalan ke lokasi bendungan oleh pemilik lahan sehingga dirinya berinisiatif menemui warga dan memberikan penjelasan.
“Hampir satu minggu pemilik lahan tutup akses menuju lokasi bendungan. Kejadian ini tentunya sangat mengganggu pekerjaan pembangunan bendungan. Saya sudah datang ke lokasi membicarakan dengan pemilik lahan,” sebut Robi, sapaannya.