Empat Kecamatan di Agam Jadi Daerah Pengembangan Ikan Gurami

Ilustrasi [CDN]

LUBUKBASUNG — Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengembangkan budi daya ikan gurami di empat kecamatan di daerah itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat karena harga jualnya yang tinggi.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto mengatakan, ikan ini dikembangkan di Kecamatan Tanjungraya, Lubukbasung, Palembayan dan Ampeknagari.

“Empat kecamatan ini sangat cocok untuk budidaya ikan gurami masang, karena persediaan air cukup banyak di daerah itu,” katanya di Lubukbasung, Selasa (20/11/2018).

Ia menambahkan saat ini ada satu lokasi pembibitan ikan gurami untuk memasok empat kecamatan itu dengan produksi 10 ribu ekor per tiga bulan, dan 50 lokasi pembesaran dengan produksi 40 ton selama Januari hingga November 2018.

Khusus untuk pembibitan, pesanan cukup banyak dari berbagai kabupaten kota di Sumbar, Sumatera Utara, Riau dan lainnya. Bahkan pesanan sampai dua bulan mendatang mencapai 30 ribu ekor.

“Sudah banyak pesanan bibit ikan gurami ke pembudidaya, dan harga bibit ukuran 10 centimeter Rp2.500 per ekor,” katanya.

Sementara permintaan ikan untuk dikonsumsi juga cukup banyak dengan harga Rp40 ribu per kilogram.

Untuk mendukung pengembangan budidaya ikan gurami, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam akan membantu induk ikan gurami masang sebanyak 300 paket kepada pembudidaya pada 2019.

“Bibit ini akan kita serahkan kepada pembudidaya di empat kecamatan itu,” katanya.

Ikan gurami masang ini merupakan asli dari Agam. Untuk pertumbuhan ikan sangat cepat dan tahan terhadap penyakit.

Salah seorang pembudidaya ikan di Agam, Lukman mengatakan persediaan bibit masih kurang di daerah itu. Dengan kondisi ini pihaknya memesan bibit ikan gurami untuk satu bulan ke depan.”Saya sudah memesan bibit ikan beberapa minggu lalu,” katanya. [Ant]

Lihat juga...