Kerajinan Karimba, Alat Musik Afrika Diminati Wisatawan
Editor: Makmun Hidayat
BADUNG — Kerajinan alat musik karimba dari batok kelapa di Bali semakin diminati wisatawan. Alat musik tradisional asal Afrika ini paling dicari oleh wisatawan mancanegara terutama Eropa, Amerika Latin, dan Cina.
Hartono, salah seorang perajin alat musik karimba di kawasan Kuta menceritakan, setiap bulan ia bisa mengekspor kerajinan karimba tersebut dengan jumlah ribuan.
“Satu harga kerajinan karimba dijual seharga Rp16 ribu hingga Rp20 ribu,” ucap Hartono saat ditemui di tempat usahanya di jalan Majapahit, Legian, Bali, Selasa (11/9/2018).
Hartono menambahkan, bahan-bahan untuk membuat kerajinan ini cukup sederhana. Selain dari batok kelapa, juga kayu mahoni untuk dasar penutup permukaan batok, serta ruci yang biasa digunakan untuk sepeda kayu dan mur kecil untuk penguat ikatan ruci.
“Biasanya dicari batok kelapa yang sudah tua mas, karena bagus nanti hasil buatnya,” imbuh Hartono.

Kata Hartono lagi, untuk membuat alat musik ini susah-susah gampang. Pertama papan kayu dihaluskan terlebih dahulu menggunakan mesin penghalus kayu. Tahap selanjutnya menyamakan lebar lingkaran batok kelapa dengan papan kayu menggunakan pensil dan memberi tanda setiap batok kelapa dan papan kayu tersebut.
Setelah itu, proses pemotongan papan kayu menggunakan gergaji, dilanjut proses pemakuan dan penggabungan antara papan kayu dengan batok kelapa menggunakan lem. Karimba setengah jadi ini kemudian dilakukan proses penghalusan dan pemlituran.