Jalanan San Francisco Dipenuhi Massa Suarakan Perubahan Iklim
Direktur Kebijakan dan Kampanye ActionAid USA Brandon Wu mengatakan sejauh ini di Bangkok, negara-negara kaya membuat upaya menghindari percakapan mengenai pendanaan pengendalian perubahan iklim.
AS tentu memberikan contoh buruk, tapi yang menyusahkan adalah sikap pemerintah lain dari Uni Eropa dan Norwegia yang bersembunyi dibalik sikap pemerintah AS dibanding mengambil sikap memimpin.
Kondisi ini, menurut dia, justru membayakan proses negosiasi secara keseluruhan. Dan meninggalkan tanda tanya besar tidak hanya dalam mencapai tujuan Paris Agreement, tetapi juga menempatkan banyak kehidupan dan “livelihoods” dari komunitas rentan di seluruh dunia dalam risiko.
Delegasi Republik Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Bangkok sebagai sesi tambahan negosiasi sebelum COP 24 Polandia yang dipimpin oleh Penasehat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Perubahan Iklim dan Konvensi Internasional Nur Masripatin menekankan pentingnya tingkat kedetilan dari setiap elemen “buku teks” Paris Agreement. (Ant)